Selasa, 26 Juni 2012

WWKIP DAY 2012


Pada tanggal 23 Juni 2012, untuk kedua kalinya Komunitas Merajut Bandung merayakan World Wide Knit In Pubic (WWKIP) Day di  Taman Ganesha, ITB Bandung. 
Acara kita adalah merajut bersama di taman terbuka dan membagikan brosur Festival Rajutan Indonesia ke-4 (FRI ke-4) yang akan diselenggarakan di Balubur Town Square (Baltos) Bandung,

Sabtu, 16 Juni 2012

Crochet Brooch (Bros Rajut)













Bros Rajut dapat kita pakai sebagai hiasan kerudung.
Bros mawar hijau ini terbuat dari benang beludru

(Crochet Brooch can be used as a veil ornament
This Green Rose Brooch is made from velvet yarn)

Sisa benang rajutan dapat dibuat bunga mawar rajut dan daunnya
Hanya menambahkan peniti bros
untuk menjadi bros unik dan cantik

(The remaining crochet yarn can be made of crochet roses and leaves
Just add a brooch pin to be unique and beautiful brooch)

Rabu, 13 Juni 2012

Merajut Persahabatan di FRI 2012


Tak terasa FRI ke-4 Tahun 2012 tinggal beberapa hari lagi.. 
Persiapan untuk acara akbar FRI sudah hampir selesai seluruhnya



Bunga-bunga sudah berhasil dikumpulkan dari teman-teman Rajuters 
Brosur sudah mulai dibagikan
Spanduk, banner, merchandise sudah naik cetak 
Narasumber untuk talkshow sudah bersedia menjadi pembicara
dan persiapan lainnya yang masih terus digodok seperti materi pelatihan, pameran karya rajut dan lain-lain

Tema FRI 2012 "Merajut Persahabatan" betul-betul sangat terasa.. Dengan merajut menjadi saling kenal, bisa berbagi pengalaman dan mempunyai harapan yang sama untuk memajukan dunia rajut Indonesia. Teman-teman yang tergabung dalam kepanitiaan FRI 2012 saling bahu membahu, saling bantu dan saling mengisi demi suksesnya acara FRI 2012 nanti. Walaupun masih ada kekurangan disana sini, dengan semangat persahabatan dan persaudaraan menjadikan FRI 2012 sebagai titik tolak para Rajuters Bandung untuk terus berkarya. Apalagi dengan dukungan teman-teman dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, menjadikan FRI ini sebagai acara bergengsi di dunia rajut merajut.

Rabu, 06 Juni 2012

Crochet Collar


Kerah Rajut bisa digunakan sebagai aksen untuk menutupi bahu 

(Crochet Collar can be used as an a accent to cover the shoulder)

Jumat, 01 Juni 2012

Rajutan Paling Berkesan



        Merajut bagiku bagaikan candu yang sangat mengasyikkan dan selalu membuatku ketagihan. Tiada hari tanpa merajut. Aku selalu membawa alat rajut kemanapun pergi. Semua tasku kuisi benang dan jarum hook. Apalagi kalo mau bepergian, jelas "alat perang" ngga boleh ketinggalan. Di mobil, di bus, di kereta api dan di pesawat merajut teruusss... Lumayan hasilnya, kalo perginya sebentar bisa menghasilkan rajutan berukuran kecil seperti bunga, kupu, ikat rambut, dasi, bando, topi bayi dan lain-lain.. Kalo perjalanannya lama, bisa jadi baju bayi tuh hehe...

       Selama merajut banyak suka dukanya juga lho. Dukanya kalo itungannya salah dan harus mengulang dari awal, hadeeuhh bisa setengah menangis pas membongkarnya. Kalo benangnya ruwet juga bisa bikin masalah, tapi kalo ngga mau pusing biasanya langsung kugunting dan kusambung aja benangnya.. Yang paling nyebelin kalo nemuin benang yang banyak banget sambungannya, acara merajut jadi tambah lama karena kadang2 sambungannya asal dan terpaksa harus disambung ulang. Sukanya kalo bisa baca pola yang sulit, begitu rajutannya selesai, rasanya seperti naik kelas. Atau kalo kita bisa bikin sesuatu yang baru dengan desain sendiri, rasanya puas karena ngga ada yang menyamai, jadinya eksklusif gitu. Apalagi kalo banyak orderan, rasanya happy karena karya kita dipakai orang lain.

       Berbicara tentang "Rajutan Paling Berkesan", menurutku yang berkesan itu adalah sesuatu yang tak terlupakan, susah membuatnya tapi hasilnya luar biasa. Aku mengalaminya saat merajut SARUNG TANGAN. Saat itu aku mendapatkan pesanan 8 set sarung tangan dengan warna benang sesuai kulit dan 15 cm diatas pergelangan tangan. Sebelumnya aku pernah membuat sarung tangan terbuka yang tidak ada jarinya (Fingerless) serta sarung tangan tertutup yang hanya ada jempolnya dan  empat jari lainnya tertutup jadi satu. Kupikir permintaannya seperti itu makanya aku menyanggupi. Setelah jadi 1 set dan kuperlihatkan, olala.. ternyata permintaannya adalah sarung tangan yang ada jari-jarinya semua. Walaupun aku belum pernah membuat sarung tangan berjari itu, namun aku berpikir bahwa aku akan bisa. Aku merasa tertantang jadi aku teruskan melanjutkan pesanan itu. 

         Mulailah aku minta tolong om Google untuk mencarikan pola sarung tangan yang berjari-jari itu. Ternyata aku tidak menemukan pola sarung tangan berjari itu, semua literatur yang kudapat adalah sarung tangan tanpa jari dan yang hanya ada jempolnya itu saja.  Mulailah terjadi kepanikan, dalam hati berkata, "Aduh, sanggup ngga ya ngerjainnya". Tapi karena udah terlanjur menerima pesanan itu, aku usaha mati-matian untuk bisa mengerjakannya. Aku diskusi ama suami, kira-kira gimana ya caranya. Saat dia liat aku bikin sarung tangan yang ada jempolnya, dia mengamati dan memikirkan bagaimana menyambung empat jari lainnya. Lalu aku buat semua jari secara terpisah dengan ukuran sesuai jari masing-masing. Saat akan menyambung jadi satu, suami mulai menghitung dan memberi masukan, dicoba berulang kali akhirnya bisa nyambung semuanya. Duuhhh senengnya... Kemudian aku teruskan sampai selesai. Tapi saat dipakai ternyata tidak lurus alias bengkok dan agak melintir... jadi kurang nyaman kalo dipakai. Aku coba otak atik lagi, buat sarung tangan lagi, sampai berkali-kali. Tak ada rasa capek ataupun putus asa, yang ada rasa ingin segera menyelesaikan dengan hasil yang baik.

          Setelah berhari-hari mencoba membuat sarung tangan dengan berbagai versi hitungan, akhirnya aku dapatkan hitungan yang menurutku bisa digunakan, walaupun hitungannya harus disesuaikan juga dengan besar telapak tangan pemakainya. Rasanya puas sekali bisa menciptakan sesuatu yang baru dengan desain sendiri dan aku berhasil menyelesaikan pesanan sarung tangan tepat waktu seperti yang kujanjikan. Setelah sarung tangan itu jadi, akupun baru tahu bahwa si pemesan sebenarnya sudah pesan ke orang lain namun ditunggu sampai hampir 2 tahun pesanannya tidak selesai juga, mungkin karena tidak punya pola sehingga tidak bisa mengerjakan atau barangkali orderannya terlalu banyak sehingga tidak sempat membuat sarung tangan yang agak rumit pembuatannya. Aku bersyukur mendapatkan pengalaman merajut sarung tangan itu, sangat berkesan hehe...

        Merajut selalu menimbulkan semangat yang memberikan energi sangat besar untuk dapat mewujudkan keinginan membuat suatu karya yang membutuhkan kerja keras. Bila sudah tercapai ada rasa puas yang membuat bahagia dan selalu terus ingin berkarya. Hal itulah yang membuatku kecanduan !!